Beberapa waktu lalu disela makan siang saya bersama beberapa orang teman sempat bermain-main kokologi. Penasaran dengan permainan ini, saya cari definisi bakunya di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), tapi sayang tidak ditemukan. Cari paper ilmiahnya??... hmmm... rasanya tidak ingin seserius itu membahas tentang kokologi, jadi saya putuskan membaca artikel ringan saja. Menurut artikel-artikel yang saya baca (non ilmiah) pada dasarnya kokologi merupakan permainan yang berkaitan dengan psikologi untuk menyingkap emosi dan sifat atau tingkah laku seseorang. Karena definisi tersebut saya dapatkan dari artikel-artikel non ilmiah, jadi bagi yang ingin tahu sejauh mana tingkat validitasnya silahkan cari sendiri yaaaa....
Diantara beberapa permainan yang kami mainkan, ada dua permainan yang rasanya ko saya kurang sreg, yaitu permainan tentang kebun strawberry dan tentang kopi.
Untuk kebun strawberry kurang lebih pertanyaannya seperti ini:
Bayangkan suatu hari kamu sedang tersesat di suatu negara, tiba – tiba kamu menemukan kebun strawberi. Menurut bayangan kamu seberapa tinggi pagar kebun strawberry tersebut dan pagarnya terbuat dari apa?. Selanjutnya, karena lapar kamu memutuskan untuk mengambil strawberry tersebut tanpa sepengetahuan pemiliknya. Berapa banyak strawberry yang akan kamu ambil?. Setelah mengambil strawberry kemudian kamu memakannya. Ketika sedang makan strawberry tiba-tiba pemilik kebun datang dan marah-marah. Apa yang akan kamu lakukan saat pemilik kebun tersebut marah?. Selesai marah-marah akhirnya pemilik kebun mengizinkan kamu pulang. Diperjalanan pulang kamu berpikir, bagaimana rasa strawberry yang kamu makan?
Setelah kami menjawab semua pertanyaan, teman saya memberitahu bahwa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut terkait dengan perselingkuhan.
Pertanyaan pertama mengindikasikan seberapa besar pertahanan yang kamu buat agar tidak selingkuh. Pertanyaan kedua menunjukan berapa banyak perempuan/ laki-laki yang ingin kamu selingkuhi. Pertanyaan ketiga menggambarkan bagaimana reaksi kamu jika pasanganmu tahu bahwa kamu telah berselingkuh, dan pertanyaan terakhir menunjukan bagaimana perasaan kamu setelah selingkuh.
Terussss kenapa saya protes??. Jadi gini, untuk pertanyaan pertama, saya menjawab pagar kebun tersebut terbuat dari pohon anak nakal dan tingginya kira-kira sepinggang. Menurut teman saya, itu berarti pertahanan diri saya supaya tidak berselingkuh masih rendah. Ok fine, saya tidak terlalu bermasalah dengan pertanyaan pertama. Nah yang jadi masalah adalah pertanyaan kedua, berapa banyak strawberry yang akan kamu ambil?, saya jawab "ga mau ngambil, soalnya belum bilang ke pemiliknya". Ternyata respon teman-teman begini "ah kak Yana terlalu serius, ini kan cuma seandainya aja", jadi terpaksa deh saya sebutkan jumlah strawberry yang mau saya ambil. Jujur saja sebenarnya waktu itu saya berpikir kenapa kita "digiring" ke satu jawaban tertentu?. Apalagi setelah diberi tahu kalau pertanyaan kedua berhubungan dengan berapa banyak orang yang ingin kamu selingkuhi.... Yaks, kayanya sampai saat ini ga pernah deh terpikir untuk berselingkuh apalagi diselingkuhin....(semoga seterusnya begitu). Yang saya sesalkan adalah kenapa saya tidak boleh menjawab "ga mau ngambil karena belum bilang ke pemiliknya"???.... Padahal ga mau ngambil itu artinya kan strawberry yang saya ambil sebanyak "0" buah. Nol (0) juga bilangan dan itu terdefinisi loooh, jadi harusnya boleh dong kalau saya jawab gitu. Artinya, ga ada satu orangpun yang ingin saya selingkuhi (maunya yang halal-halal aja...hehe....). Kalau misalkan semua orang "diwajibkan" untuk jawab "1, 2, ...., banyak, secukupnya, atau apalah istilah lain yang menyatakan nominal tertentu selain nol", artinya secara tidak langsung diawal kamu sudah mendefinisikan bahwa semua orang "harus" berselingkuh minimal dengan satu orang... Tebakan yang aneh.... Ups... kokologi nya yang aneh karena tidak bisa mengcover semua kasus atau cara berpikir saya yang aneh ya?.. atau bisa jadi kokologinya benar, tapi saya dan teman-teman saya yang salah menginterpretasikannya??... Wallahualam.. ******
Itu kasus kebun strawberry, ada satu kokologi lagi yang saya agak kurang sreg, yaitu tentang kopi. Katanya tebakan kopi ini terkait dengan cara pandang kita terhadap sex. Yang saya heran adalah kenapa kopi yang dipilih jadi iconnya??? apa dasar pemilihannya???... Jujur saja saya tidak terlalu suka kopi (rata-rata dalam setahun sepertinya tidak sampai 5x saya minum kopi), dan saya rasa banyak orang normal lainnya yang tidak suka kopi. Makanya saat ditanya apa yang saya pikirkan tentang kopi, saya menjawab " jika terlalu banyak kopi tidak baik untuk kesehatan. Disamping itu yang terpikir oleh saya adalah orang yang suka kopi memiliki image yang kurang baik karena suka diidentikan dengan rokok (walaupun orang yang suka kopi belum tentu merokok, akan tetapi orang yang merokok biasanya suka kopi), dan satu lagi bagi saya perempuan yang suka ngopi terlihat kurang anggun..." **ini pandangan subjektif ya, hanya masalah selera dan tidak untuk diperdebatkan**.
Jadi intinya saya hanya mempertanyakan kenapa harus kopi yang dipilih, karena banyak loh orang yang ga suka kopi. Jika seseorang tidak suka kopi apakah itu mengindikasikan kalau dia tidak suka sex?. Dimana benang merah antara kopi dan sex?. Penasaran sama dasar pemikiran yang digunakan...
Yups segitu dulu, maaf-maaf kalau banyak pertanyaan, maklum bukan anak psikologi..hehe... Tapi terlepas dari uneg-uneg saya tentang kokologi, satu hal yang sudah jelas adalah kita diberikan akal untuk berpikir, jadi gunakan sebaik-baiknya, jangan mau menerima begitu saja informasi yang masuk tanpa memfilternya terlebih dahulu. Kendati demikian perlu diingat juga ada hal-hal yang memang tidak dapat dijelaskan dengan logika :)
Long Life Learning
.