Hai temans,
Beberapa waktu belakangan ini
saya punya kebiasaan baru, yaitu membuka fb pada pagi hari. Kebiasaan ini muncul karena ternyata banyak status dan catatan-catatan bagus yang munculnya pagi hari dan jika menjelang siang, catatan dan status bagus ini biasanya tertumpuk oleh status-status ga jelas. Ok, seperti biasa pagi ini saya membaca
beberapa status di fb ditambah sedikit walking
blog. Dari status fb, beberapa artikel di blog, cerita teman-teman, dan
tentunya pengalaman saya sendiri,
akhirnya munculah ide untuk menulis artikel tentang poros kehidupan.
Membaca definisi poros di KBBI sebenarnya agak
bingung, sempat terpikir jangan-jangan pemilihan kata poros tidak
tepat untuk artikel ini, tapi daripada dibuat pusing sepertinya lebih baik kita
menyamakan persepsi saja. Poros yang saya maksud disini adalah pusat. Jadi
poros kehidupan merupakan pusat dari semua aktifitas yang kita lakukan selama
hidup di duna. Karena merupakan pusat aktifitas dan sumber tujuan hidup, poros menjadi elemen yang sangat penting sebab memiliki pengaruh besar terhadap langkah, kebahagiaan, ketenangan hidup, dan masa depan seseorang. Oleh karena itu pandai-pandailah dalam
menentukan poros kehidupanan, karena jika kita salah dalam menentukan poros
biasanya akan terjadi ketidakseimbangan dalam hidup. Pilihlah poros yang tidak
lekang dimakan waktu, poros yang selalu dapat menjadi acuan/ tujuan dalam kondisi apapun, poros yang tidak
pernah berubah meskipun keadaan di
sekeliling berubah, dan poros yang selalu dapat diandalkan. Lantas adakah poros yang lebih baik selain
Allah SWT?. Dia Yang Maha Kekal, Dia yang selalu ada saat kita butuhkan kapanpun
dan dimanapun, Dia yang tidak pernah henti memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya,
Dia yang tidak akan pernah berubah bahkan jikalau dunia dan segala isinya ini
musnah, dan Dialah sebaik-baik penjaga, karena Dia Yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
Teman, jika Allah Yang Maha Segala-galanya,
maka berhentilah menjadikan manusia dan semua yang ada di dunia ini sebagai
poros. Berhentilah berpusat pada harta yang nyata-nyata dapat habis,
berhentilah berpusat pada tahta dan kedudukan yang jelas dapat runtuh, dan
berhentilah berpusat pada manusia yang tak pernah kekal dan mudah berubah.
Berhenti melakukan sesuatu karena manusia. Lakukan semuanya hanya karena
menghadap ridho Allah :).
.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar