Jumat, 18 Juni 2010

My Prince

Karena kemarin bercerita tentang neng Geulis, ga adil rasanya jika tidak menceritakan Revan (Abangnya neng Geulis). Di keluarga saya, Revan adalah cucu pertama. Kebayang kan kalau semua kasih sayang bakalan “numplek” disana, coz saat itu Revan belum punya saingan. Waktu baru lahir wajah Revan padang banget (mirip papa-nya), tapi lama-lama ga padang-padang amat sich… Revan itu kalau senyum maniiiiiiiis sekali. Beneran deh, senyumnya manis banget. Sejak kecil abang Revan sudah pintar. Ini bukan dalam hal dia jago membaca atau berhitung (umurnya baru 22 bulan) akan tetapi dia pandai mencari akal. Jika dia tidakbisa dengan satu cara maka dia akan mencoba dengan cara yang lain, meskipun kadang-kadang suka kesel sendiri jika tidak berhasil-berhasil.
Sepertinya belakangan ini Revan mulai tertarik dengan dunia tulis menulis. Setiap melihat pinsil, pulpen, spidol, atau alat tulis lainnya dia pasti ribut ingin menulis dan hal tersebut bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Semoga ini dapat menjadi awal yang baik agar nantinya Revan gemar menulis. Daya tangkapnya juga bagus. Dia bisa meniru dengan cepat apa yang dia lihat.
Kalau ditanya bagaimana tingkah lakunya, waah itu sih ga cukup kalau diceritain disini. Yang jelas aku pasti senang jika sudah bertemu Revan/ berbicara via telpon. Makanya jika sudah pusing dengan tugas yang menumpuk aku biasanya main/ menelpon Revan. Rasa mumet itu langsung hilang seketika saat mendengar suaranya. Mungkin itu yang namanya “the miracle of children”, karena anak-anak biasanya akan memberikan kebahagiaan bagi orang lain.
Belakangan ini Revan aga susah makan, kalaupun makan biasanya hanya sedikit. Tapi jangan salah, walaupun susah makan, Revan ngemil-nya banyak. Jadi masih punya energi yang cukup untuk beraktivitas.
Mau tau gimana kejadiannya waktu Revan punya adik? baca aja artikel Saat Adik Bayi Lahir .

Pertama kali terbit: November 6, 2009 @ http://yana38.blog.friendster.com/2009/11/my-prince/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar