Jumat, 18 Juni 2010

Lab Pasca

Saya termasuk tipe orang yang tidak terlalu betah berlama-lama ada di lab. Saat S1 dulu paling bertahan 2 - 4 jam. Itupun terpaksa karena praktikum atau mengerjakan tugas kuliah. Saya lebih memilih di tempat lain walaupun sama-sama di kampus. Tapi dalam 1,5 tahun belakangan ini ada satu lab yang membuat saya betah berlama-lama disana, namanya “Lab Pasca”. Awalnya memang perlu latihan dan mensugesti diri kalau lab ini menyenangkan. Yups.. berhasil…. lab ini jadi seperti rumah kedua di Depok. Ups… rumah kedua atau rumah pertama ya??? sepertinya aku lebih banyak berada di lab ini dibandingkan di tempat kost.

Di lab ini aku menemukan banyak hal yang membuat hidupku berwarna warni. Ya, bagaimana mungkin tidak berwarna, sepertinya semua rasa pernah aku alami disini, mulai dari sedih, hopless, up and down, dilematis, tapi jauh lebih banyak senengnya, seru…… Walaupun ada beberapa hal yang tidak aku sukai tetapi ada lebih banyak hal yang aku sukai. Banyak teman yang sangat baik dan menyenangkan. Karakternya beraneka ragam, mulai dari yang lucu, aneh, sopan, seenaknya, kaibuan, kekanak-kanakan, manja, ramah, pokonya masih banyak deh yang lainnya. Paling lucu jika tugas sudah menumpuk, ekspresinya makin beragam, ada yang serius, nyanyi2 ga jelas, nelpon2, ngobrol, ngenet ga penting, tapi ada juga yang santai-santai. Ya… begitulah beragam ekspresi untuk mengatasi kepenatan (jika tidak ingin dikatakan stres) karena tugas yang menumpuk.

Di lab ini juga aku menemukan satu warna baru. Warna yang belum pernah aku temukan sebelumnya. Jujur aku menyukai warna ini, tapi aku tidak tahu apakah warna ini baik atau tidak, namanya juga warna baru. Sebenarnya jika dipikirkan lebih jernih tidak ada yang salah dengan semua warna yang ada karena pada dasarnya semua warna itu indah dan mempunyai makna. Jika kita dapat memaknai dan menempatkan warna tersebut pada porsi dan tempat yang tepat semuanya pasti akan sangat-sangat indah. Ya…. aku harus belajar untuk dapat melakukannya. Aku ingin jika suatu saat dapat melukis dunia dengan warna ini aku bisa mendapatkannya dengan cara yang baik dan benar.

Itulah cerita singkat perjalananku selama 1,5 tahun di lab pasca. Sekarang aku harus berada di lab grid. Lab grid adalah lab yang sebenarnya sudah disarankan pembimbing untuk aku gunakan semenjak semestar satu (awal kuliah). Tapi entah kenapa aku “bandel” karena lebih memilih tetap berada di lab pasca selama 1,5 tahun. Alasan paling logis yang biasa aku gunakan adalah karena lab pasca luas, tidak terlalu banyak barang, dan tidak bersekat-sekat. Lab pasca tidak seperti lab lainnya yang dipenuhi dengan komputer. Komputer di lab pasca hanya ditempatkan di tepi-tepi ruangan, ditengah ruangan hanya ada meja yang tingginya sekitar sepinggang. Dengan begitu aku merasa sirkulasi udara lebih lancar sehingga terasa lebih lapang. Atau bisa jadi terdapat makna implisit yang harus aku tangkap. Mungkin aku sedang diajarkan untuk mengenal lebih banyak warna dan dapat menyikapi dengan bijak warna baru yang aku temui untuk melukis dunia. Aku sedang diajarkan bagaimana harus menggunakan warna-warna tersebut dengan baik.

Pertama kali terbit: January 29, 2010 @ http://yana38.blog.friendster.com/2010/01/lab-pasca/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar