Bagi saya cita-cita sama dengan mimpi. Oleh karena itu bermimpilah setinggi-tingginya. Kendati demikian langkah untuk mencapai sebuah mimpi haruslah terukur. Ibarat menaiki anak tangga, jika kamu mampu melompati sepuluh anak tangga maka melompatlah, karena itu artinya tujuanmu dapat tercapai hanya dengan satu kali lompatan. Tetapi jika belum mampu melompati sepuluh anak tangga sekaligus, maka lakukanlah bertahap. Lompatilah anak tangga semaksimal yang kamu bisa. Jika mampu melompati 3 anak tangga maka lewatilah ketiga anak tangga tersebut dengan sekali lompatan. Dengan demikian hanya dengan 3 kali lompatan kamu sudah sampai di puncak tangga tertinggi. Tapi Jika mampu melompati 5 anak tangga sekaligus maka melompatlah sejauh itu dan jangan menghabiskan waktu dengan menaiki anak tangga satu persatu, karena dengan melompati lima anak tangga sekaligus berarti kamu akan dapat mencapai tujuan hanya dengan 2 kali lompatan. Itulah pentingnya dapat mengukur kemampuan diri. Mengapa? karena dengan begitu langkah kita lebih jelas, terarah, efektif, efisien, dan dapat meminimalisir terjadinya luka-luka atau patah tulang akibat salah perhitungan saat melompat. Meskipun harus sadar dengan kemampuan diri, tetapi jangan pernah takut untuk mencoba hal-hal baru dan jangan takut untuk melangkah. Percayalah, setiap orang dianugerahi oleh Allah karunia berupa potensi diri yang sangat besar. Kalau tidak pernah mencoba maka kita tidak akan pernah tahu sejauh mana potensi yang kita miliki. So, gali terus dan temukan potensi yang ada dalam dirimu.... Bermimpilah... gantungkan cita-citamu setinggi langit dan berusahalah untuk menggapainya.
Adapun sebaik-baik usaha adalah usaha yang disertai dengan doa karena manusia hanya bisa berusaha namun tetap Allah yang menentukan hasilnya. Rasulullah S.A.W bersabda: “Tidak ada seorang muslim yang berdoa melainkan akan dikabulkan, ada kalanya disegerakan didunia, ada kalanya disimpankannya untuknya di akhirat. Dan ada kalanya digunakan untuk menghapuskan dosa-dosanya sesuai dengan kadar doa yang ia ucapkan selama ia tidak berdoa untuk dosa atau memutuskan tali persaudaraan”. Disisi lain Allah juga telah berfirman "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." [Q.S. ar-Ra'd 13:11]. Oleh karena itu usaha dan doa merupakan perpaduan yang ampuh untuk dapat mewujudkan sebuah mimpi. Semoga mimpi baik kita dapat terwujud dan Allah meridhoi setiap langkah yang kita lakukan. Amiiiiin.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar