Dialog saat akan eksperimen:
Keterangan: S = Saya D =Teman
D: mba, ini komputer jarang dipakai ya (maksudnya komputer eksperimen)?
S: iya, soalnya takut kenapa-kenapa kalau saya oprek-oprek dan ga bisa ngebalikin lagi.
D: Komputer itu harus disayang mba...
S: heu.. soalnya dulu pernah dioprek-oprek ga bisa balikin lagi. Ujung-ujungnya instal ulang deh.
D: Kalau gitu buat back up nya dulu
Saya: gimana cara buat back up nya?? **berpikir: stupid question bukan sih??? tapi waktu itu beneran loh sy ga tau cara nge- back up sistem kaya gimana.
D: ya itu butuh jam terbang...
******
Bagi saya yang menarik dari dialog diatas adalah kalimat ini "komputer itu harus disayang"... Jadi inget film masa kecil yang judulnya "born to cook". Sama dengan kawan saya, pemeran utama dalam film tersebut juga sangat menyayangi pisau masaknya. Dia menganggap pisau itu sebagai sahabat dan memperlakukannya dengan sangat baik. Sepertinya perasaan itu yang tidak saya miliki terhadap komputer-komputer eksperimen. Saya menggunakannya hanya sebagai tools untuk menyelesaikan tugas akhir, bukan sebagai sahabat. Padahal dengan menganggap komputer-komputer itu sebagai sahabat biasanya mereka juga menjadi bersahabat dengan kita (ga sering ngadat maksudnya). Sebenarnya tidak berkorelasi langsung sih, mungkin hanya sugesti, tapi mungkin juga karena kita lebih menikmati pekerjaan yang sedang dilakukan jadi ga gampang stres dan lebih berhati-hati dalam mengerjakan tugas, jadi tidak sering membuat kesalahan yang membuat komputer/ program-program jadi error.
Ok, pelajaran berharga dari dialog singkat. Thank's so much...
** mencoba menganggap komputer eksperimen sebagai sahabat walaupun tetap belum berani ngoprek-ngoprek.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar