Rabu, 04 Agustus 2010

Menulis Jurnal

Kemarin DRPM mengadakan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Jurnal Internasional (Rumpun Sains-Tek) di Engineering Center Fakultas Teknik UI. Berikut beberapa tips yang diberikan oleh Dr. Mohammed Ali Berawi dan Dr. Iis Sopyan agar artikel kita dapat diterima di jurnal internasional:
  • Pertama kita harus tahu dulu apa yang diinginkan editor. Biasanya editor menginginkan sebuah artikel yang penelitiannya Penting, Original, Jelas, dan Valid
  • Pilih jurnal yang sesuai dengan bidang kita. Hal lain yang dapat menjadi bahan pertimbangan adalah siapa target pembacanya, nilai impact factor, reputasi, serta acceptance and rejection rate untuk mengetahui seberapa kompetitif "persaingan" untuk dapat diterima di jurnal tersebut.
  • Cek format jurnal yang dipilih. Untuk mempermudah gunakan saja contoh paper yang diberikan kemudian ganti konteksnya dengan apa yang ingin kita tulis.
  • Tentukan keyword. Pemilihan keyword sangat penting karena hal ini terkait dengan kata-kata yang sering dicari orang di suatu bidang tertentu.
  • Topik harus terfokus
  • Judul harus menarik, informatif, dan spesifik
  • Abstrak harus informatif. Kalimat 1&2 berisi konteks dan tujuan penelitian, kalimat 3&4 berisi alasan mengapa penelitian ini dilakukan, kalimat 5&6 berisi metodologi penelitian, terakhir kalimat ke 7&8 menceritakan tentang kontribusi utama dari penelitian kita.
  • Pendahuluan harus "menggigit" dan bisa membuat orang lain tertarik. Untuk dapat menarik minat pembaca kita harus fokus pada isu, masalah, atau pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Sementara itu agar lebih "menggigit" berikan critical review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Paparkan kekurangan dari penelitian sebelumnya sehingga kita dapat menunjukan betapa pentingnya penelitian ini untuk dapat mengatasi berbagai kekurangan dari penelitian yang terdahulu. Disini harus dipaparkan sejelas mungkin dimana posisi penelitian kita.
  • Metodologi penelitian harus jelas, solid, dan "strong". Semua justifikasi yang berhubungan dengan penelitian harus dipaparkan disini. Metodologi sangat penting karena sebagus apapun hasil yang diperoleh jika metodologinya tiak jelas dan kurang kuat maka orang akan ragu.
  • Hasil Penelitian. Sajikan hasil penelitian dengan baik, singkat, dan jelas. Sampaikan secara ringkas apa target eksperimen kita, tetapi tidak boleh mengulang metodologi. Pada bagian ini jangan mendiskusikan interpretasi dari hasil yang diperoleh. Meskipun semua data berharga, sebaiknya pilah data mana yang akan dimasukan kemudian buat rangkumannya dan laporkan setiap detil perubahan yang terjadi, termasuk perubahan visual serta implikasinya. Agar lebih efektif berikan ilustrasi dengan menggunakan gambar. Jangan merepresentasikan satu data lebih dari satu kali. Jadi gunakan tabel saja atau gambar saja, jangan dua-duanya. Bedakan mana gambar/ tabel yang masuk kedalam body paper dan mana yang masuk kedalam appendix. Karena data mentah tidak boleh dimasukan kedalam paper maka data ini biasanya dimasukan kedalam appendix. Kalau mau refer, sebutkan nomor gambar atau tabelnya, misal figure1, table 2, dll. Jadi jangan menggunakan kata-kata "figure above" atau "table below". Gunakan passive voice.
  • Diskusi. Interpretasikan seluruh hasil eksperimen di bagian ini. Kaitkan interpretasi hasil eksperimen dengan hipotesis dan hasil-hasil sebelumnya. Tentukan apakah hipotesis diterima, ditolak atau meragukan. Yang jelas jangan membiarkan penelitian ini terkesan menggantung. Tunjukan bahwa disain eksperimen yang digunakan sesuai dengan hipotesis. Penemuan yang cukup signifikan harus digambarkan sejelas-jelasnya. Jika hasil eksperimen tidak sesuai harapan maka kita harus menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dan jika hasil eksperimen sesuai harapan maka kita juga harus bisa menjelaskan apa teori/ hal yang mendasari sehingga kita dapat mengatakan bahwa hasil yang diperoleh memang sesuai harapan. Gambarkan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dan jelaskan bahwa pekerjaan telah selesai dilakukan. Hal tersebut penting karena artikel biasanya ditolak jika pekerjaan yang dilakukan belum selesai (incomplete). Sebuah penelitian tidak akan dapat menjawab seluruh pertanyaan, sehingga kita harus memberikan gambaran yang cukup besar di pikiran orang lain tentang penelitian apa yang mungkin dilakukan di masa mendatang. Gunakan paste tense jika merujuk ke pekerjaan yang dilakukan oleh orang tertentu atau diri kita sendiri. Gunakan present tense jika merujuk ke sesuatu yang umum/ telah disepakati bersama. Kesalahan yang banyak dilakukan pada bagian ini adalah mengulang apa yang sudah dibahas di bagian hasil penelitian. Padahal harusnya pertanyaan yang penting dibagian ini adalah kata "mengapa".
  • Kesimpulan berisi penjelasan singkat tentang apa yang sdh dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian, menyajikan rangkuman pencapaian kuantitatif diikuti pencapaian terbaik serta kondisi eksperimennya, merangkum hubungan perubahan satu variabel denagn variabel lain, dan kemungkinan/ pembuktian applicability dari hasil riset.

Beberapa alasan utama ditolaknya sebuah artikel:
  • Penelitiannya tidak terlalu original dan tidak baru
  • Teori yang digunakan cacat
  • Poor methodology and experimental design sehingga hasilnya tidak dapat dipercaya
  • Literatur/ referensi/ variabel tidak komprehensive
  • Artikel yang dibuat tidak sesuai untuk jurnal
Yang jelas jangan takut untuk menulis. Jangan menyerah meskipun komentar yang diberikan oleh reviewer atau editor terkadang sangat "pedas". PD aja, jadikan itu sebagai masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Apalagi kalau di pesannya tertulis accepted with revision. Ga perduli minor maupun major revision, perbaiki aja. Selama belum ditolak kejar terus mereka. Oya kita juga punya hak untuk membela diri (punya hak jawab) jika merasa kurang sreg dengan pendapat reviewer atau editor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar