Kamis, 02 September 2010

Love ^^Kantin Fasilkom^^

Saya pernah mengunjungi beberapa kantin di fakultas yang berbeda-beda. Yang pertama tentu kantin fasilkom. Tempatnya jualannya sempit dan variasi makannya sedikit, tapi tempat duduk pengunjungnya lumayan banyak dan bertebaran di sekeliling kampus. Setiap hari rabu/ kamis biasanya live music dari jam 12 sampai jam 13. Disini satu porsi nasinya banyak, jadi cukup mengenyangkan. Berbagai jenis makanan sudah pernah saya coba meskipun belum semuanya karena saya lebih sering membawa bekal dari kosan dibandingkan membeli di kampus.

Kedua kantin fisip, disain kantinnya lumayan menarik dan variasi makanannya lumayan banyak. Di kantin ini biasanya saya membeli pecel madiun. Jusnya lebih kental bila dibandingkan dengan kantin fasilkom karena harganya juga berbeda. Harga jus di kantin fasilkom  Rp. 3500,- sementara di kantin fisip Rp.5000,- jadi wajar jika harga mempengaruhi kualitas.

Kantin ketiga adalah kantin psikologi. Psikologi merupakan fakultas yang kantinnya cukup banyak, salah satunya bernama kantin Kancil. Disini tempatnya lebih luas dan terang, tapi disainnya memang tidak sebagus fisip dan nasinya sedikit, jadi jika sedang lapar berat sebaiknya makan di kantin fasilkom saja. Pilihan menunya lumayan banyak, tapi rasanya rata-rata sama. Menu yang aku suka di kantin ini adalah salad buah dan sop kimlo. Jusnya lebih kental daripada jus di fasilkom meskipun tidak sekental jus di fisip, harganya Rp. 4000,-. Kantin psikologi lain yang pernah saya kunjungi klo ga salah namanya kantin Echo. Disini saya pernah makan rawon. Ada satu lagi kantin di psikologi yang pernah saya datangi, tapi lupa kantin apa namanya. Seingatku disana makan nasi goreng. Rasanya biasa banget tapi harganya mahal. Klo yang luar biasa tentu nasi goreng yang pernah kubuat, rasanya aneh bin ajaib... ga bakalan deh nemu di tempat manapun...

Kantin selanjutnya adalah kantin FIB. Bentuknya melingkar, pilihan makanannya lumayan banyak, tapi tempatnya agak gelap. Beberapa menu pernah aku coba, dan komentarnya sama, biasa saja, tapi harganya memang standar (tidak terlalu mahal).

Kantin FKM adalah kantin kesekian yang pernah saya datangi. Tempatnya lumayan luas tapi kantinnya agak gelap. Biasanya saya makan disini setelah pulang dari PKM. Menu yang sering saya pilih adalah pecel lele dan jus jambu. Cara pembayarannya sama seperti fisip, bayar dulu ke kasir baru pesan makanan.

Saya pernah juga mencicipi makanan di kantik FIK. Khusus kantin FIK, saya benar-benar niat looh datang kesini. Jadi ceritanya saya pernah menemani kawan makan pecel disana. Kelihatannya pecelnya enaaaak, tapi saat itu saya tidak mencobanya (kalau tidak salah karena sudah sarapan), walhasil jadi keingetan sama itu pecel. Berhubung tempatnya agak jauh dari fasilkom jadi saya agak-agak malas untuk kesana. Tapi pada satu waktu saya pernah ingiiiin sekali makan pecel dan yang keingetan pertama kali ya pecel di FIK itu. Jadilah dengan sangat niatnya saya ke kantin FIK hanya untuk makan itu pecel. Setelah dicoba ternyata rasanya juga biasa aja. Tapi yowislah, sekarang udah gak penasaran lagi. Satu hal yang saya suka dari kantin ini adalah bersih. Jadi kalau ada award kantin terbersih menurut saya pemenangnya adalah kantin FIK.

Kantin lain yang pernah dikunjungi tapi belum pernah mencicip makanannya adalah kantin FT dan kantin FH. Aku pernah ke kantin FT hanya untuk membeli CD, setelah itu langsung kembali ke fasilkom. Kantin FH  cukup nyaman dan bersih. Tadinya aku kesana karena ingin membeli jus alpukat, tapi tidak jadi karena antri. Aku sempat melihat daftar harga jus, dan ternyata lebih mahal lagi, Rp. 6000,-.

Dari sekian banyak kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, ada satu keunggulan kantin fasilkom, yaitu tidak ada yang merokok sembarangan. Dulu jika ada yang merokok pasti duduk di kursi pojok yang letaknya lumayan jauh dari kursi-kursi lain. Tapi semenjak ada peraturan tidak boleh ada pedagang yang berjualan  rokok aku hampir tidak pernah lagi melihat ada orang yang merokok di kantin. Kalaupun ada paling-paling di parkiran. So, kita bisa makan dengan nyaman tanpa terganggu asap rokok. Tempat lain yang bebas asap rokok adalah kantin FIK dan FKM, disini diterapkan aturan denda kalau tidak salah Rp. 50000,- bagi siapa saja yang merokok di sekitar fakultas.

Kondisi berbeda terjadi di hukum, fisip, psikologi, dan FIB. Disini ampun deh asap rokoknya.... Sembarangan banget mereka merokok di kantin. Hallooo... kita yang makan disini masih ingin sehat... Aku sangat sangat sangat (triple sangat) terganggu dengan asap rokok yang ditimbulkan. Yang aku heran padahal mereka mahasiswa, tapi kenapa seperti orang yang tidak mengerti aturan. Ok tidak ada aturan formal yang melarang mereka merokok di kantin tapi apa tidak terpikir kalau mereka sedang bagi-bagi penyakit pada orang lain??? Padahal orang-orang yang masuk kampus ini terkenal pintar-pintar loooh... Jika berbicara hak asasi memang menjadi hak kalian untuk merokok tapi kita juga punya hak untuk sehat. Jadi silahkan anda merokok tapi jangan di ruang publik yang notabene penuh pengunjung dan tempatnya sempit. Silahkan cari smoking area yang lebih pas, misal di parkiran. Saya rasa mobil-mobil atau sepeda motor tidak akan pernah protes jika kalian merokok bahkan hingga berbungkus-bungkus. Selain pria, di kantin-kantin tersebut juga menjadi pemandangan yang biasa melihat wanita-wanita merokok. Astagfirullah... miris... di kampus ternama... wanita-wanita merokok dengan santainya dan para pria merokok seenaknya....semoga kita semua diberikan kesadaran....

 Jadi pemenangnya tentu kantin fasilkom. Meskipun image yang berkembang anak fasilkom itu  "autis", kuper, gayanya cuek dan sama sekali ga keren, tapi kantinnya bebas asap rokok...lebih sehat....Bahkan sepanjang aku disini belum pernah sekalipun menemukan ada wanita yang merokok di sekitar fakultas. Yuhu... itulah kelebihan kita.... gaya mahasiswa/i nya mungkin ga keren dan ga trendy, tapi disini lebih sopan. Belum pernah juga aku menemukan di kantin ada mahasiswi yang menggunakan rok mini ke kampus atau menggunakan atasan dengan dada terbuka. Pokoknya Love fasilkom so much... Tapi tentu jauuuuh lebih cinta lagi Matematika ;).